Di usiamu yang ke-6

20 September 2008 tepat 6 tahun usiamu nak semoga kau lebih kuat menghadapi hidup yang pasti tidaklah mudah semoga kami bisa memberi yang terbaik untukmu walau ditengah-tengah kondisi minyak tanah yang langkah yang semakin sulit didapat oleh rakyat kecil semoga Allah selalu memberikan hati yang bersih dan kritis terhadap derita sesamamu Jati Pinatih, diusiamu yang ke-6 semoga kelak engkau bisa menjadi pemimpin yang kuat seperti makna yang terkandung dalam namamu, Nak! paling tidak untuk anakmu kelak Ibu hanya bisa berdoa semoga Allah selalu memberi yang terbaik untukmu Amien

lama tak menyapa hati lewat kata

lama tak menyapa hati lewat kata terasa kering dan gersang akan sebuah bentuk ekspresi jiwa memang terasa kurang akhir-akhir ini, pergulatan dan persetubuhan-persetubuhan dlm hidup ku terasa menjemuh kan ya mungkin aku butuh perubahan dan pembaruhan batin akan pencarian dan mungkin sebuah pelarian aku tak tahu yang pasti aku butuh menyapa MU lebih sering lagi KASIH ku maaf kan aku ya mungkin aku harus merayu mu lagi sungguh aku menyesal ternyata aku butuh senyum MU , butuh belai MU , aku butuh KAU jamah sebelum aku

riang tawa mu

riang tawa mu , sendu kata mu aku ingin selalu memeluk mu anak ku bahkan dalam mimpi – mimpi ku setiap desah napas ku terasa seluruh nadi ku berdesir memanggil nama mu JATI PINATIH nama indah yang ku berikan untuk mu dan doa dari ayah mu semoga kelak nama dan doa itu sealalu membawa berkah yang baik untuk mu meski aku dan ayah mu bukan orang tua yang sempurna tapi kami akan mencoba untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi i love you gadis kecil you are spirit in my life

realita

Tersudut dalam bagian lingkar dunia
Di sebuah pojokan realita
Yang membuat ku tidak bisa berbuat apa-apa
Ketidak berdayaan ku , apresiasi dan pola pikir masyarakat
Dengan moral dan dalih-dalihnorma-norma nya
Menbuat aku tersudut , terisolisasi , dalam hingar bingar slogan-slogan moral yang di dengunkan oleh mereka kaum pemuka masyarakat bahkan pemuka agama
Ya aku sebagian kebobrokan dari sebuah keadaan
Tekanan hidup , atau keterpaksaan aku kurang mengerti
Dalam hidup aku selalu ingin bahagia
Walau aku selalu tertawa dalam tangisan panjang setiap malam
aku yang selalu dipojokan bahkan ingin disingkir kan
tanpa sebuah bantuan solusi
ya aku yang sudah tak punya apa-apa
jangan kan tubuh harga diri pun ku jual
demi menyambung hidup
ya aku yang bisa di jual mukicari ,suami ku bahkan bapak atau ibu ku
ya aku memang bunga liar yang bisa di petik kapan saja
bahkan di mana saja
bunga liar , bunga jalanan , bunga ranjang

rindu

meniti biduk kecil memang sungguh indah
kadang ada tawa , ada sedih , ada tangis haru , dan bahagia
bersama mu aku bisa menjadi sinta , drupadi , atau durga sekali pun
tenang , lembut , seperti awan , seperti embun di pagi hari yang menyejukan
seperti air yang menberi kan ketenangan
seperti matahari yang menberi kehangatan selalu
bersama mu kan ku bangun biduk indah kita
kan kulewati apa pun rintangan nya
aku tenang , bahagia , dengan mu
walau kau hanya mampu mengontrak kamar untuk ku tapi itu lah istana kita
walau gaji mu pas-pas untuk beli susu anak kita, untuk bayar kos-kos an , untuk bayar kuliah mu , dan untuk makan
tapi aku bangga dengan mu
yang telah memberikan dorongan mental maupun biologis untuk maju dan berjuang
dengan gaji mu yang pas-pas an aku bisa melanjut kan kuliah ku
tanpa ku sadari tiga gelar sekaligus ku dapat
seorang sarjana pendidikan , seorang istri , dan yang paling membahagia kan aku adalah seorang ibu dari anak mu
doa ku , setahun lagi kita bisa manbah satu anak lagi saat nanti kau lulus wisuda
agar biduk indah kita semakin bewarna
amin
dan aku yakin kau adalah imam yang baik bagi istri dan anak-anak ku
dengan doa dan usaha aku yakin ALLAH akan menjaga biduk kita
dan semoga cita-cita kita tercapai
amin

pilu

para pamimpin sudah tidak lagi dapat di andal kan
sibuk dengan aksi menggalang massa
untuk melanggeng kan kekuasaan nya
sibuk cari uang untuk modal kampaye
entah uang apa yang di sunat
uang untuk jatah makan , jatah sekolah , jatah kesehatan rakyat kecil atau uang suap
yang pasti rakyat semakin menjerit kelaparan dan kesakitan
banyak tunas bangsa yang putus sekolah
dan kemiskinan rakyat kecil semakin mewabah di mana-mana
ironis memang di negeri yang sekaya ini
banyak petani kelaparan
banyak nelayan kurang gizi
banyak guru yang anak nya putus sekolah karena gaji nya hanya cukup buat makan
dan ironis nya lagi dpr dan mpr naik mobil keluaran terbaru dengan uang rakyat
ironis , meringis , menangis
yang kaya makin kaya
yang miskin makin meringis ,menangis , dan mati

Rasa itu sudah akrab sekali dengan ku

Rasa itu sudah akrab sekali dengan ku
Rasa yang sampai hari ini selalu ku coba untuk menikmati
Kadang terasa teramat perih sampai aku menjerit dalam bisu ku
Menangis dalam bungkam ku
Kisi-kisi batin ku seakan tidak bisa ku ajak kompromi lagi
Rahim ku terasa berguncang hebat
Kedua tangan ku terasa lumpuh berharap selalu membelai dan memeluk mu
Kau adalah jiwa ku
Kau alasan ku untuk berjuang dan hidup
Demi kau akan ku gapai matahari
Dalam setiap nafas , detak , dan darah ku yang berdesir
Tertulis nama , senyum , wajah mungil mu
Ku harap kau mengerti
Bahwa aku ingin yang terbaik untuk mu
Mungkin izin kan aku meminta sebuah pengertian pada mu
Sabar lah menunggu ku
Menggapai cita-cita
Sampai saat nya nanti kita bersama , berkumpul
Aku , kau , dan ,ayah mu?